Dibawah ini adalah pembahasan soal Ujian Nasional fisika tentang perbandingan intensitas bunyi. Pembahasan soal ini dapat digunakan sebagai bahan belajar untuk menghadapi UN dan ujian lainnya.
Nomor 1 (UN 2016)
Jarak tempat A ke sumber bunyi 3/4 kali jarak B ke sumber bunyi, sedangkan jarak tempat B ke sumber bunyi 2/3 kali jarak tempat C ke sumber bunyi. Jika intensitas bunyi yang didengar di A adalah 16 watt/m2, maka perbandingan Intensitas bunyi yang didengar ditempat A, B dan C adalah....
A. 3 : 1 : 2
B. 3 : 2 : 1
C. 4 : 3 : 2
D. 16: 4 : 3
E. 16 : 9 : 4
Pembahasan
Hitung terlebih dahulu Intensitas bunyi yang didengar di B:
IA : IB = rB2 : rA2
16 : IB = rB2 : (3/4 rB)2
16 : IB = rB2 : 9/16 rB2
IB = 16 x 9/16 = 9 watt/m2
Menghitung intensitas bunyi yang didengar di C
IB : IC = rC2 : rB2
9 : IC = rC2 : (2/3 rC)2
9 : IC = rC2 : 4/9 rC2
IC = 9 x 4/9 = 4
Jadi perbandingan IA : IB : IC = 16 : 9 : 4
Jawaban: E
Nomor 2 (UN 2016)
Titik A, B, dan C berjarak masing-masing 20 m, 40 m, 50 m dari sumber bunyi S. Jika di A intensitas bunyinya 50 watt/m2, maka perbandingan intensitas di A, B dan C berurutan adalah....
A. 16 : 25 : 40
B. 16 : 25 : 100
C. 25 : 16 : 100
D. 40 : 16 : 25
E. 100 : 25 : 16
Pembahasan
Hitung terlebih dahulu intensitas di B:
IA : IB = rB2 : rA2
50 : IB = 402 : 202
50 : IB = 1600 : 400 = 4
IB = 50 / 4 watt/m2
Menghitung intensitas di C
IA : IC = rC2 : rA2
50 : IC = 502 : 202
50 : IC = 2500 : 400
IC = 50 x 400 / 2500 = 400 / 50 = 8 watt/m2
Jadi perbandingan IA : IB : IC = 50 : 50/4 : 8 = 200 : 50 : 32 = 100 : 25 : 16
Jawaban: E
Rabu, 26 Juli 2017
Selasa, 25 Juli 2017
Pembahasan soal Ujian Nasional (UN) fisika gelombang stasioner
Dibawah ini adalah pembahasan soal Ujian Nasional fisika tentang gelombang Stasioner.
Nomor 1 (UN 2016)
Seutas dawai mempunyai panjang 90 cm, salah satu ujungnya terikat dan ujung lainnya digetarkan dengan alat penggetar. Jika sepanjang dawai terbentuk 3 buah gelombang, maka jarak titik simpul ke empat dari ujung terikat adalah...
A. 1,20 m
B. 0,60 m
C. 0,53 m
D. 0,45 m
E. 0,30 m
Pembahasan
Diketahui:
L = 90 cm = 0,9 m
3λ = 0,9 m maka λ = 0,3 m
Ditanya: S4
Jawab:

S4 = 3/2 λ = 3/2 . 0,3 m = 0,45 m
Jawaban: D
Nomor 2 (UN 2016)
Seutas senar yang panjangnya 2 m diikat salah satu ujungnya dan ujung lainnya digetarkan dengan vibrator sehingga terbentuk 5 simpul gelombang stasioner. Letak perut kedua dari ujung pantul adalah....
A. 1/4 meter
B. 3/4 meter
C. 1 meter
D. 3/2 meter
E. 7/4 meter
Pembahasan
Diketahui:
L = 2 m
S5 = 2 m
Ditanya: P2
Jawab:
Hitung terlebih dahulu panjang gelombang λ :
S5 = 2λ
λ = S5/2 = 2m / 2 = 1 meter
Maka:

P2 = 3/4 λ = 3/4 . 1 meter = 3/4 meter
Jawaban: B
Nomor 1 (UN 2016)
Seutas dawai mempunyai panjang 90 cm, salah satu ujungnya terikat dan ujung lainnya digetarkan dengan alat penggetar. Jika sepanjang dawai terbentuk 3 buah gelombang, maka jarak titik simpul ke empat dari ujung terikat adalah...
A. 1,20 m
B. 0,60 m
C. 0,53 m
D. 0,45 m
E. 0,30 m
Pembahasan
Diketahui:
L = 90 cm = 0,9 m
3λ = 0,9 m maka λ = 0,3 m
Ditanya: S4
Jawab:

S4 = 3/2 λ = 3/2 . 0,3 m = 0,45 m
Jawaban: D
Nomor 2 (UN 2016)
Seutas senar yang panjangnya 2 m diikat salah satu ujungnya dan ujung lainnya digetarkan dengan vibrator sehingga terbentuk 5 simpul gelombang stasioner. Letak perut kedua dari ujung pantul adalah....
A. 1/4 meter
B. 3/4 meter
C. 1 meter
D. 3/2 meter
E. 7/4 meter
Pembahasan
Diketahui:
L = 2 m
S5 = 2 m
Ditanya: P2
Jawab:
Hitung terlebih dahulu panjang gelombang λ :
S5 = 2λ
λ = S5/2 = 2m / 2 = 1 meter
Maka:

P2 = 3/4 λ = 3/4 . 1 meter = 3/4 meter
Jawaban: B
Senin, 24 Juli 2017
Pembahasan soal Ujian Nasional (UN) fisika tentang GLBB
Nomor 1 (UN 2016)
Perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu dari pergerakan benda berikut ini!

Jarak yang ditempuh benda dari t = 2 sekon ke t = 10 sekon adalah...
A. 32 m
B. 40 m
C. 44 m
D. 56 m
E. 60 m
Pembahasan
Untuk menghitung jarak berdasarkan gravik v-t dengan menghitung luas dibawah kurva. Antara t = 2 s sampai t = 10 s dapat dibentuk 2 bangun yaitu persegi panjang (bawah) dan trapesium (atas). Jadi,
Luas persegi panjang = P x L = 8 x 4 = 32
Luas Trapesium = 1/2 (jumlah sisi sejajar) x Tinggi = 1/2 (8 + 4) x 4 = 24
Jadi jarak yang ditempuh = 32 m + 24 m = 56 m
Jawaban: D
Nomor 2 (UN 2016)
Perhatikan grafik berikut!

Jarak total yang ditempuh benda adalah...
A. 10 m
B. 20 m
C. 25 m
D. 40 m
E. 80 m
Pembahasan
Pada grafik tersebut, dapat dibagi dua trapesium atas dan bawah.
Luas trapesium atas = 1/2 (jumlah sisi sejajar) x Tinggi = 1/2 (6 + 4) x 5 = 25
Luas Trapesium bawah = 1/2 (4 + 2) x 5 = 15
Jadi jarak tempuh total = 25 m + 15 m = 40 m
Jawaban: D
Nomor 3 (UN 2016)
Kelereng P dilempat ke atas dan 2 sekon kemudian ditempat yang sama kelereng Q juga dilempar ke atas. Kecepatan awal kedua kelereng sama yaitu 40 m/s. Jika kemudian kelereng P jatuh menabrak kelereng Q yang bergerak ke atas, maka tinggi kedua kelereng dari tanah saat bertabreakan adalah..
A. 80 m
B. 75 m
C. 60 m
D. 35 m
E. 20 m
Pembahasan
Hitung terlebih dahulu ketinggian maksimum kelereng P:
hmaks P = vo2 / 2.g = 402 / 20 = 80 m
Hitung waktu untuk mencapai ketinggian maksimum
tm = vo/g = 40 /10 = 4 s
Ini menunjukkan ketika kelereng P berada di ketinggian Maksimum (h = 80 m), kelereng Q berada pada ketinggian 40 m karena dilempar 2 sekon kemudian. Sehingga kelereng Q bertabrakan dengan kelereng P 1 sekon setelahnya atau pada t = 3 s. Jadi ketinggiannya:
h = v0t - 1/2 g t2 = 40 . 3 - 1/2 . 10 . 32 = 120 - 45 = 75 m.
Jawaban: B
Perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu dari pergerakan benda berikut ini!

Jarak yang ditempuh benda dari t = 2 sekon ke t = 10 sekon adalah...
A. 32 m
B. 40 m
C. 44 m
D. 56 m
E. 60 m
Pembahasan
Untuk menghitung jarak berdasarkan gravik v-t dengan menghitung luas dibawah kurva. Antara t = 2 s sampai t = 10 s dapat dibentuk 2 bangun yaitu persegi panjang (bawah) dan trapesium (atas). Jadi,
Luas persegi panjang = P x L = 8 x 4 = 32
Luas Trapesium = 1/2 (jumlah sisi sejajar) x Tinggi = 1/2 (8 + 4) x 4 = 24
Jadi jarak yang ditempuh = 32 m + 24 m = 56 m
Jawaban: D
Nomor 2 (UN 2016)
Perhatikan grafik berikut!

Jarak total yang ditempuh benda adalah...
A. 10 m
B. 20 m
C. 25 m
D. 40 m
E. 80 m
Pembahasan
Pada grafik tersebut, dapat dibagi dua trapesium atas dan bawah.
Luas trapesium atas = 1/2 (jumlah sisi sejajar) x Tinggi = 1/2 (6 + 4) x 5 = 25
Luas Trapesium bawah = 1/2 (4 + 2) x 5 = 15
Jadi jarak tempuh total = 25 m + 15 m = 40 m
Jawaban: D
Nomor 3 (UN 2016)
Kelereng P dilempat ke atas dan 2 sekon kemudian ditempat yang sama kelereng Q juga dilempar ke atas. Kecepatan awal kedua kelereng sama yaitu 40 m/s. Jika kemudian kelereng P jatuh menabrak kelereng Q yang bergerak ke atas, maka tinggi kedua kelereng dari tanah saat bertabreakan adalah..
A. 80 m
B. 75 m
C. 60 m
D. 35 m
E. 20 m
Pembahasan
Hitung terlebih dahulu ketinggian maksimum kelereng P:
hmaks P = vo2 / 2.g = 402 / 20 = 80 m
Hitung waktu untuk mencapai ketinggian maksimum
tm = vo/g = 40 /10 = 4 s
Ini menunjukkan ketika kelereng P berada di ketinggian Maksimum (h = 80 m), kelereng Q berada pada ketinggian 40 m karena dilempar 2 sekon kemudian. Sehingga kelereng Q bertabrakan dengan kelereng P 1 sekon setelahnya atau pada t = 3 s. Jadi ketinggiannya:
h = v0t - 1/2 g t2 = 40 . 3 - 1/2 . 10 . 32 = 120 - 45 = 75 m.
Jawaban: B
Pembahasan soal Ujian Nasional (UN) Fisika perpindahan
Dibawah ini adalah pembahasan soal ujian nasional fisika tentang perpindahan. Pembahasan soal ini bertujuan untuk bahan belajar siswa dalam menghadapi UN atau ujian lainnya.
Nomor 1 (UN 2016)
Sebuah mobil mainan digerakkan ke arah barat sejauh 8 m, kemudian berbelok ke utara sejauh 8 m, lalu berbelok ke arah timur sejauh 5 m membentuk sudut 37o terhadap utara. Besar perpindahan mobil tersebut adalah... (cos 37o = 0,8 dan sin 37o = 0,6)
A. 6 m
B. 8 m
C. 10 m
D. 12 m
E. 13 m
Pembahasan
Perjalanan mobil mainan tersebut digambarkan sebagai berikut:

Garis warna merah = besar perpindahan, untuk menentukannya: cari panjang DE, DF dan AF.
DE = CD sin 53o = 5 m . 0,8 = 4 m
DF = 4 m + 8 m = 12 m
CE = 5 m sin 53o = 5 m . 0,6 = 3 m, sehingga AF = 8 m - 3 m = 5 m
Maka perpindahan:
AD = √DF2 + AF2 = √122 + 52 = √144 + 25 = √169 = 13 m
Jawaban: E
Nomor 2 (UN 2016)
Rute perjalanan sebuah robot track line adalah sebagai berikut:
A. 5 m
B. 8 m
C. 12 m
D. 15 m
E. 29 m
Pembahasan
Gambar perjalanan robot tersebut sebagai berikut

Garis merah = perpindahan robot.
BD = Sin 53o. BC = 0,8 . 15 m = 12 m
Maka perpindahan
AD = √AB2 + BD2 = √92 + 122 = √81 + 144 = √225 = 15
Jawaban: D
Nomor 1 (UN 2016)
Sebuah mobil mainan digerakkan ke arah barat sejauh 8 m, kemudian berbelok ke utara sejauh 8 m, lalu berbelok ke arah timur sejauh 5 m membentuk sudut 37o terhadap utara. Besar perpindahan mobil tersebut adalah... (cos 37o = 0,8 dan sin 37o = 0,6)
A. 6 m
B. 8 m
C. 10 m
D. 12 m
E. 13 m
Pembahasan
Perjalanan mobil mainan tersebut digambarkan sebagai berikut:

Garis warna merah = besar perpindahan, untuk menentukannya: cari panjang DE, DF dan AF.
DE = CD sin 53o = 5 m . 0,8 = 4 m
DF = 4 m + 8 m = 12 m
CE = 5 m sin 53o = 5 m . 0,6 = 3 m, sehingga AF = 8 m - 3 m = 5 m
Maka perpindahan:
AD = √DF2 + AF2 = √122 + 52 = √144 + 25 = √169 = 13 m
Jawaban: E
Nomor 2 (UN 2016)
Rute perjalanan sebuah robot track line adalah sebagai berikut:
- 9 meter menuju timur
- 15 meter membentuk sudut 53 dari timur ke utara
- 9 meter menuju barat
A. 5 m
B. 8 m
C. 12 m
D. 15 m
E. 29 m
Pembahasan
Gambar perjalanan robot tersebut sebagai berikut

Garis merah = perpindahan robot.
BD = Sin 53o. BC = 0,8 . 15 m = 12 m
Maka perpindahan
AD = √AB2 + BD2 = √92 + 122 = √81 + 144 = √225 = 15
Jawaban: D
Sabtu, 22 Juli 2017
Pembahasan soal UN fisika tentang pengukuran
Dibawah ini adalah pembahasan soal Ujian Nasional pelajaran fisika SMA tentang pengukuran yang meliputi Neraca Ohauss, Mikrometer Sekrup, Jangka sorong dan angka penting.
Nomor 1 (UN 2014)
Perhatika hasil timbangan dengan neraca Ohauss tiga lengan seperti gambar dibawah ini!

Massa Benda yang ditimbang adalah...
A. 348,0 gram
B. 438,0 gram
C. 538,0 gram
D. 548,0 gram
E. 834,0 gram
Pembahasan
Untuk menghitung massa benda yang ditimbang dengan Neraca Ohauss yaitu menjumlah hasil timbangan masing masing lengan.
Lengan depan = 8 gram
Lengan tengah = 40 gram
Lengan belakang = 300 gram
Jadi Massa benda = 300 gram + 40 gram + 8 gram = 348 gram
Jawaban: A
Nomor 2 (UN 2014)
Seorang siswa mengukur ketebalan buku menggunakan mikrometer sekrup yang ditunjukkan pada gambar dibawah.

Hasil pengukuran tersebut adalah...
A. 4,25 mm
B. 4,75 mm
C. 5,25 mm
D. 5,50 mm
E. 5,75 mm
Pembahasan
Hasil pengukuran pada skala tetap = 4,5 mm
Hasil pengukuran pada skala nonius = 0,25 mm
Jadi hasil pengukuran mikrometer sekrup = 4,5 mm + 0,25 mm = 4,75 mm
Jawaban: B
Nomor 3 (UN 2010)
Perhatikan gambar pengukuran panjang balok dibawah ini.

Hasil pengukuran yang diperoleh adalah...
A. 3,00 cm
B. 3,04 cm
C. 3,07 cm
D. 3,17 cm
E. 4,17 cm
Pembahasan
Hasil pengukuran pada skala tetap = 3,1 cm
Hasil pengukuran pada skala nonius = 0,7 mm = 0,07 cm (lihat skala nonius yang berimpit dengan skala tetap)
Jadi hasil pengukurannya = 3,1 cm + 0,07 cm = 3,17 cm
Jawaban: D
Nomor 4
Dari hasil pengukuran plat seng, panjang 1,5 m dan lebarnya 1,20 m. Luas plat seng tersebut menurut aturan angka penting adalah....
A. 1,8012 m2
B. 1,801 m2
C. 1,800 m2
D. 1,80 m2
E. 1,8 m2
Pembahasan
1,5 m x 1,20 m = 1,8 m2
Penulisan hasil perhitungan harus memiliki angka penting yang paling sedikit dari angka yang dikalikan. 1,5 mempunyai 2 angka penting dan 1,80 mempunyai 3 angka penting. Jadi yang paling sedikit 2 angka penting sehingga hasil perhitungan harus memiliki 2 angka penting.
Jawaban: E
Nomor 1 (UN 2014)
Perhatika hasil timbangan dengan neraca Ohauss tiga lengan seperti gambar dibawah ini!

Massa Benda yang ditimbang adalah...
A. 348,0 gram
B. 438,0 gram
C. 538,0 gram
D. 548,0 gram
E. 834,0 gram
Pembahasan
Untuk menghitung massa benda yang ditimbang dengan Neraca Ohauss yaitu menjumlah hasil timbangan masing masing lengan.
Lengan depan = 8 gram
Lengan tengah = 40 gram
Lengan belakang = 300 gram
Jadi Massa benda = 300 gram + 40 gram + 8 gram = 348 gram
Jawaban: A
Nomor 2 (UN 2014)
Seorang siswa mengukur ketebalan buku menggunakan mikrometer sekrup yang ditunjukkan pada gambar dibawah.

Hasil pengukuran tersebut adalah...
A. 4,25 mm
B. 4,75 mm
C. 5,25 mm
D. 5,50 mm
E. 5,75 mm
Pembahasan
Hasil pengukuran pada skala tetap = 4,5 mm
Hasil pengukuran pada skala nonius = 0,25 mm
Jadi hasil pengukuran mikrometer sekrup = 4,5 mm + 0,25 mm = 4,75 mm
Jawaban: B
Nomor 3 (UN 2010)
Perhatikan gambar pengukuran panjang balok dibawah ini.

Hasil pengukuran yang diperoleh adalah...
A. 3,00 cm
B. 3,04 cm
C. 3,07 cm
D. 3,17 cm
E. 4,17 cm
Pembahasan
Hasil pengukuran pada skala tetap = 3,1 cm
Hasil pengukuran pada skala nonius = 0,7 mm = 0,07 cm (lihat skala nonius yang berimpit dengan skala tetap)
Jadi hasil pengukurannya = 3,1 cm + 0,07 cm = 3,17 cm
Jawaban: D
Nomor 4
Dari hasil pengukuran plat seng, panjang 1,5 m dan lebarnya 1,20 m. Luas plat seng tersebut menurut aturan angka penting adalah....
A. 1,8012 m2
B. 1,801 m2
C. 1,800 m2
D. 1,80 m2
E. 1,8 m2
Pembahasan
1,5 m x 1,20 m = 1,8 m2
Penulisan hasil perhitungan harus memiliki angka penting yang paling sedikit dari angka yang dikalikan. 1,5 mempunyai 2 angka penting dan 1,80 mempunyai 3 angka penting. Jadi yang paling sedikit 2 angka penting sehingga hasil perhitungan harus memiliki 2 angka penting.
Jawaban: E
Rabu, 15 Maret 2017
Cara mengubah liter menjadi meter kubik dan sebaliknya
Liter merupakan salah satu satuan volume yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pada pelajaran sekolah. Selain Liter, satuan volume dapat dinyatakan dalam meter kubik, sentimeter kubik dan lainnya. Dalam perhitungan pemecahan soal pelajaran seperti fisika dan kimia, kadang mengharuskan satuan liter diubah kedalam meter kubik atau sebaliknya. Hal ini sebenarnya wajar saja karena satuan SI untuk volume adalah meter kubik (m3).
Cara mengkonversi satuan ini, tergolong cukup mudah. Dengan catatan, kita mengetahui jika:
Jadi mengubah liter ke meter kubik itu sama dengan mengubah desimeter kubik menjadi meter kubik. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal dibawah ini.
Nomor 1
1 liter = ....m3
Pembahasan
Soal diatas sama seperti: 1 dm3 = ... m3
Sekarang kita tahu:
1 dm = 0,1 m = 10-1 m
Nomor 2
10 m3 = .... L
Jawab:
Ubah terlebih dahulu m3 menjadi dm
1 m = 10 dm
1 m3 = 103 dm3 = 1000 L
Jadi 1 m3 = 1000 L
Dengan cara seperti diatas, kita bisa menjawab soal-soal dibawah ini:
Nomor 1
5 L = .... m3
Jawab:
1 L = 10-3 m3
Jadi
5 L = 5 . 10-3 m3
Nomor 2
30 L = ... m3
Jawab:
1 L = 10-3 m3
30 L = 30 . 10-3 m3
Nomor 3
20 m3 = ... L
Jawab:
1 m3 = 1000 L
Jadi,
20 m3 = 20 . 1000 L = 20.000 L
Cara mengkonversi satuan ini, tergolong cukup mudah. Dengan catatan, kita mengetahui jika:
1 L = 1 dm3
Jadi mengubah liter ke meter kubik itu sama dengan mengubah desimeter kubik menjadi meter kubik. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal dibawah ini.
Nomor 1
1 liter = ....m3
Pembahasan
Soal diatas sama seperti: 1 dm3 = ... m3
Sekarang kita tahu:
1 dm = 0,1 m = 10-1 m
1 dm3 = (10-1)3 m3 = 10-3 m3
Jadi 1 L = 10-3 m3Nomor 2
10 m3 = .... L
Jawab:
Ubah terlebih dahulu m3 menjadi dm
1 m = 10 dm
1 m3 = 103 dm3 = 1000 L
Jadi 1 m3 = 1000 L
Dengan cara seperti diatas, kita bisa menjawab soal-soal dibawah ini:
Nomor 1
5 L = .... m3
Jawab:
1 L = 10-3 m3
Jadi
5 L = 5 . 10-3 m3
Nomor 2
30 L = ... m3
Jawab:
1 L = 10-3 m3
30 L = 30 . 10-3 m3
Nomor 3
20 m3 = ... L
Jawab:
1 m3 = 1000 L
Jadi,
20 m3 = 20 . 1000 L = 20.000 L
Label:
Fisika kelas X,
Liter
Lokasi:
Indonesia
Minggu, 12 Maret 2017
Cara mengubah km/jam menjadi m/s
Satuan km/jam merupakan salah satu satuan kecepatan sebuah benda. Satuan kecepatan dapat juga dinyatakan dalam mil/jam. Dalam satuan SI, satuan kecepatannya dinyatakan dengan meter per sekon (m/s). Jadi pada umumnya, kita sering dihadapkan untuk mengubah satuan km/jam menjadi m/s. Untuk memecahkan masalah ini, kita harus mengetahui konversi satuan sebagai berikut:
Untuk menjawab soal ini, yah tinggal dibalik saja hubungannya, 1 km = 1000 meter maka 1 m = 1/1000 km. Demikian pula 1 jam = 60 menit maka 1 menit = 1/60 jam.
Sekarang kita kembali pada persoalan inti yang dibahas yaitu mengubah satuan km/jam menjadi m/s. Perhatikan contoh soal dibawah ini.
36 km/jam = ..... m/s.
Jawab:
Perlu diketahui, 36 km/jam dapat dipecah menjadi 36 km dan 1 jam. Jadi disini, ubah terlebih dahulu:
36 km/jam = 10 m/s.
Dengan cara yang sama, kita bisa memecahkan soal-soal dibawah ini:
Nomor 1
72 km/jam = ... m/s
Jawab
72 km = 72000 m
1 jam = 3600 s
Jadi
72 km/jam = 72000 m / 3600 s = 20 m/s
Nomor 2
90 km /jam = .... m/s
Jawab
90 km = 90.000 m
1 jam = 3600 s
Jadi
90 km/jam = 90.000 m / 3600 s = 25 m/s
Nomor 3
40 m/s = .... km/jam
Jawab
40 m = 40 / 1000 km = 0,04 km
1 s = 1/3600 jam
Jadi
40 m/s = 0,04 km / (1/3600) jam = 0,04 . 3600 km/jam = 144 km/jam
- 1 km = 1000 m
- 1 Jam = 60 menit = 3600 detik
Untuk menjawab soal ini, yah tinggal dibalik saja hubungannya, 1 km = 1000 meter maka 1 m = 1/1000 km. Demikian pula 1 jam = 60 menit maka 1 menit = 1/60 jam.
Sekarang kita kembali pada persoalan inti yang dibahas yaitu mengubah satuan km/jam menjadi m/s. Perhatikan contoh soal dibawah ini.
36 km/jam = ..... m/s.
Jawab:
Perlu diketahui, 36 km/jam dapat dipecah menjadi 36 km dan 1 jam. Jadi disini, ubah terlebih dahulu:
- 36 km = 36.000 m
- 1 jam = 3600 s
36 km/jam = 10 m/s.
Dengan cara yang sama, kita bisa memecahkan soal-soal dibawah ini:
Nomor 1
72 km/jam = ... m/s
Jawab
72 km = 72000 m
1 jam = 3600 s
Jadi
72 km/jam = 72000 m / 3600 s = 20 m/s
Nomor 2
90 km /jam = .... m/s
Jawab
90 km = 90.000 m
1 jam = 3600 s
Jadi
90 km/jam = 90.000 m / 3600 s = 25 m/s
Nomor 3
40 m/s = .... km/jam
Jawab
40 m = 40 / 1000 km = 0,04 km
1 s = 1/3600 jam
Jadi
40 m/s = 0,04 km / (1/3600) jam = 0,04 . 3600 km/jam = 144 km/jam
Langganan:
Postingan (Atom)